Keluaran 20:1- 26 adalah sepuluh hukum Allah yang dituliskan oleh jari Allah sendiri sendiri diatas gunung Sinai untuk diwariskan kepada umat-Nya secara turun temurun hingga zaman ini.
Namun berapa banyak umat Allah yang masih mematuhi hukum ini hingga sekarang?. Bahkan hukum yang paling sederhana saja seperti Ingatlah untuk berbakti pada hari Sabat dan larangan makanan haram telah diabaikan oleh hampir semua umat kristen sekarang ini!. Lalu jika ditanyakan mengapa hukum ini diabaikan?, maka kita akan mendapatkan 1001 alasan yang diberikan untuk membenarkan tindakan ini.
Salahsatu alasan itu adalah bahwa Yesus telah menebus kita di kayu salib sehingga kita tidak lagi berada dibawah hukum Taurat, melainkan dibawah kasih karunia . Salahsatu ayat yang biasanya dipakai untuk menguatkan alasan ini adalah: Roma 6: 14, “ Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.”
Bahkan ayat ini bukan saja dipakai manusia untuk “membebaskan” mereka dari penurutan Hukum Taurat, tetapi pula ikut meniadakan hukum- hukum/ peraturan lainnya yang ditetapkan oleh Allah seperti hukum makanan halal dan haram pada Imamat 11 yang dikenal juga sebagai hukum kesehatan.
Sehingga umat Tuhan bebas mengkonsumsi makanan yang diharamkan oleh Tuhan di Imamat 11 dan tidak mengkuduskan hari Sabat sebagaimana yang telah diperintahkan Tuhan.
Padahal Tuhan Yesus sendiri dengan jelas berfirman bahwa hukum-Nya tetap dan kekal, tidak pernah berubah; “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Matius 5:18)
Sebelumnya, di ayat 17, Yesus menegaskan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakannya (hukum ) melainkan untuk menggenapi hukum itu “
5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya (Matius 5:17 )
Allah yang maha mengetahui memberikan jawaban ini jauh- jauh hari sebelum orang- orang akhir zaman mengklaim hukum Allah telah dihapuskan.
Dan jika seandainya hukum Allah dihapuskan maka Allah orang kristen akan terlihat sebagai Allah yang tidak konsisten, karena penghapusan hukum Allah bertentangan dengan pernyataan yang telah dibuat oleh Allah sendiri bahwa Hukum- hukum-Nya kekal sampai hukum itu kelak menjadi sikap umat Tuhan kelak di kerajaan sorga, dimana manusia tidak melihat tulisan- tulisan hukum Allah lagi, karena hukum Allah itu terbit dari hati manusia sorga itu sendiri sehingga dinyatakan hukum itu digenapi (Matius 5:18). Bahkan kematian Yesus diatas kayu salib sebenarnya merupakan salahsatu penggenapan hukum Allah, yakni penggenapan hukuman untuk setiap manusia yang harus mati oleh karena pelanggaran hukum Allah. Yesus mati untuk menggantikan manusia menerima eksekusi hukum atau penggenapan hukuman sehingga hukum itu menjadi sempurna.
Lalu pertanyaanny sekarang, apa sebenarnya maksud dari ayat Roma 6: 14 yang menyatakan bahwa manusia tidak lagi berada dibawah hukum Taurat, melainkan hidup dibawah kasih karunia Allah?.
Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya kita simak analogi berikut ini:
Misalkan Anda berkendara dengan tanpa sadar memasuki jalan forbidden atau berambu tanda larangan masuk, kemudian seorang polisi menghentikan kendaraan Anda, meminta ditunjukkan SIM dan STNK, lalu Anda dengan berbagai alasan memohon ampunan Pak Polisi dan minta dibebaskan dari hukuman tilang dan denda, katakanlah Anda beralasan bahwa saudara kandung Anda kecelakaan dan masuk rumah sakit sehingga membuat Anda berkendaraan dengan panik dan ngebut ke rumah sakit sehingga tanpa sengaja membuat pelanggaran. Akhirnya alasan Anda bisa membuat hati pak Polisi luluh, lalu mengembalikan surat- surat Anda dan membebaskan Anda dari pelanggaran. Maka dapat dikatakan bahwa Anda yang semula berada dibawah hukum karena pelanggaran, sekarang tidak lagi dibawah hukum, melainkan berada dibawah kasih karunia Pak Polisi, namun meskipun demikian kebebasan Anda tidak mengubah atau menghapus hukum!. Hukum itu tetap ada. Setelah dibebaskan dari hukum sekalipun tidak membuat Anda bisa semena- mena terhadap hukum. Hari ini Pak Polisi mengampuni dan membebaskan Anda, namun hari esok dan seterusnya Anda tidak boleh melanggar lagi. Hukum itu tetap ada dan Anda berkewajiban untuk mematuhinya!. Demikianlah maksud pernyataan ilham Allah melalui tulisan rasul Paulus di Roma 6:14. Kita semua telah berdosa oleh pelanggaran hukum Allah dan harus mati dalam kebinasaan kekal, namun setelah penebusan kita dibebaskan dari kebinasaan kekal, yang artinya kita tidak lagi hidup dibawah hukum Taurat, melainkan hidup dibawah kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita. Namun demikian, meskipun kita hidup dibawah kasih karunia Allah, bukan berarti bebas tidak mematuhi hukum Allah lagi. Justru seharusnya kita lebih tunduk dan patuh melaksanakan hukum Allah sebagai ungkapan perasaan syukur dan berterimakasih kepada Allah karena kasih karunia-Nya. Kita mengasihi Allah oleh karena Allah terlebih dahulu telah mengasihi kita. Inilah arti kekristenan yang sebenarnya. Kekristenan sejati!. Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar